BERITA GAHARU DARI INDONESIA
Jerman Bantu Penelitian Kayu GaharuKamis, 29 Maret 2007 12:42 WIBTEMPO Interaktif, Mataram: Pusat Pengembangan Gaharu Universitas Mataram memperoleh bantuan dana penelitian sebesar US$ 2 juta dari lembaga riset CAESAR (Center of Advanced Euuropean Studies and Research) asal Jerman. Dana tersebut dipergunakan untuk bantuan teknologi guna peningkatan produksi gubal gaharu dan mendapatkan takaran yang bisa menghasilkan pewangi tertentu selama periode 2007-2010.Pembantu Rektor I Universitas Mataram DR Parman dan Kepala Bio Teknologi Tanaman CAESAR Claudio Cerboncini mengemukakan adanya bantuan tersebut kepada Tempo. "Penelitian ini untuk menemukan aroma parfum baru dan peningkatan produksi gubal gaharu," ujar Parman di Mataram pada Kamis (29/3).Sedangkan Claudio Cerboncini mengemukakan bahwa pembiayaan penelitian itu diperoleh dari perusahaan Jerman Symrise GmbH & Co dan K.G Fine Fragnance & Global Scent. "Ini bantuan tiga tahun pertama dan bisa saja dilanjutkan kembali," ucapnya. Selain untuk aroma parfum, kayu gaharu juga mengadung senyawa obat-obatan seperti sakit perut, penambah nafsu makan, kanker, masalah seksualitas maupun kosmetik.Gubal Gaharu berupa kayu dari familia Thymelaeceae yang mengalami pelapukan dan mengandung damar wangi sebagai akibat adanya serangan jamur. Oleh karena aromanya yang harum, telah lama diperdagangkan sebagai komoditi elit yang diekspor ke berbagai negara untuk keperluan industri parfum, kosmetik, hio, stanggi dan obat-obatan. Harga per kilogramnya terus meningkat dan saat ini mencapai Rp 5 juta.Sejak 1997, Universitas Mataram bekerja sama dengan Departemen Kehutanan membangun Pusat Pengembangan Gaharu di Dusun Sendang Gile, Desa Senaru, Bayan, Kabupaten Lombok Barat untuk melestarikan tanaman Gaharu. Menggunakan lahan kehutanan seluas 225 hektar, melibatkan 154 orang petani yang tergabung dalam 11 kelompok sebagaimitra. Supriyantho Khafid
No comments:
Post a Comment